Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri
Troponema Pallidum. Penularan melalui kontak seksual, melalui kontak
langsung dan kongenital sifilis (melalui ibu ke anak dalam uterus)
Gejela dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan ; sebelum
perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini
sering disebut “Peniru Besar” karena sering dikira penyakit lainnya.
Data yang dilansir Departemen Kesehatan menunjukkan penderita sifilis
mencapai 5.000 – 10.000 kasus per tahun. Sementar di Cina, laporan
menunjukkan jumlah kasus yang diaporkan naik dari 0,2 per 10.000 jiwa
pada tahun 1993 menjadi 5,7 kasus per 100.000 jiwa pada tahun 2005. di
Amerika Serikat, dilaporkan sekitar 36.000 kasus sifilis tiap tahunnya,
dan angka sebenarnya diperkirakan lebih tinggi. Sekitar tiga per lima
kasus terjadi kepada lelaki.
Penyakit sifilis adalah penyakit kelamin yang bersifat kronis dan
menahun walaupun frekuensi penyakit ini mulai menurun, tapi masih
merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat menyerang seluruh organ
tubuh termasuk sistem peredaran darah, saraf dan dapat ditularkan oleh
ibu hamil kepada bayi yang di kandungnya. Sehingga menyebabkan kelainan
bawaan pada bayi tersebut. Sifilis sering disebut sebagai “Lues Raja
Singa”.
Penyebab Sifilis
Sifilis merupakan infeksi kronik menular yang disebabkan oleh bakteri
troponema pallidum, menginfeksi dan masuk ke tubuh penderita kemudian
merusaknya. Sifilis hanya menular antar manusia melalui kontak seksual,
atau Ibu kepada bayinya. Sifilis menular melalui Penis, vagina, anus,
mulut, transfusi dan ibu hamil kepada bayinya.
Gejala Sifilis
Masa inkubasi antara 10 – 90 hari, dengan gejala:
Tahap 1
9-90 hari setelah terinfeksi. Timbul: luka kecil, bundar dan tidak sakit
(chancre) – tepatnya pada kulit yang terpapar/kontak langsung dengan
penderita. Chancre sebagai tempat masuknya penyakit hampir selalu muncul
di dalam dan sekitar genetalia, anus bahkan mulut. Pada kasus yang
tidak dibobati (sampai tahai 1 berakhir), setelah beberapa minggu,
chancre akan menghilang tapi bakteri tetap berada di tubuh penderita.
Tahap 2
1-2 bulan kemudian, muncul gejala lain: sakit tenggorokan, sakit pada
bagian dalam mulut, nyeri otot, demam, lesu, rambut rontok dan terdapat
bintil. Beberapa bulan kemudian akan menghilang. Sejumlah orang tidak
mengalami gejala lanjutan.
Tahap 3
Dikenal sebagai tahap akhir sifilis. Pada fase ini chancre
telah menimbulkan kerusakan fatal dalam tubuh penderita. Dalam stase ini
akan muncul gejala: kebutaan, tuli, borok pada kulit, penyakit jantung,
kerusakan hati, lumpuh dan gila. Tahap letal.
Cara Penularan
Harus terjadi kontak langsung dengan kulit orang yang telah
terinfeksi disertai dengan lesi infeksi sehingga bakteri bisa masuk ke
tubuh manusia. Pada saat melakukan hubungan seksual (misal) bakteri
memasuki vagina melalui sepalut lendir dalam vagina, anus atau mulut
melalui lubang kecil. Sifilis sangat mudah menginfeksi orang lain pada
tahap 1 dan 2 selain itu juga dapat disebarkan per-plasenta.
Kasus Sifilis pada Kehamilan dan Persalinan
Apabila infeksi pada kehamilan karena tidak melakukan pemeriksaan
antenatal yang adekuat akan mempunyai pengaruh buruk pada janin. Dapat
menyebabkan kematian janin, partus immaturus, dan partus prematurus, dan
dapat juga di dapatkan gejala-gejala sifilis kongenital.
Pengobatan Sifilis
Pengobatan sifilis dalam kehamilan yaitu dengan penisilin.
1 kali penyuntikan penisilin dirasa telah cukup adekuat, meski beberapa
penderita memerlukan 1-3 kali injeksi penisilin. Dokter akan meminta
penderita yang telah menjalani medikasi untuk melakukan tes darah
setahun kedepan, dimaksudkan untuk memastikan bakteri telah lisis dari
tubuh penderita. Menerapkan pola hubungan seksual yang sehat dan aman.
Bagi penderita yang alergi penisilin, dapat diganti dengan eritromycine
atau tetrasiklin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar