Bunyi Jantung
Bunyi
jantung adalah suara yang dihasilkan dari denyutan jantung dan aliran
darah yang melewatinya. Disebut juga denyut jantung. Untuk memeriksanya
digunakan stetoskop.Bunyi jantung dibagi menjadi bunyi jantung normal
dan patologis yang mengindikasikan suatu penyakit. Bunyi jantung
dikenali sebagai lub dan dub secara bergantian. Bunyi murmur dihasilkan
oleh turbulensi aliran darah di jantung. Stenosis merupakan penyebab
dari turbulensi tersebut. Insufisiensi katup menyebabkan aliran darah
berbalik dan bertabrakan dengan aliran yang berlawanan arah. Pada
keadaan ini, murmur akan terdengar menjadi bagian dari tiap siklus
jantung.
Ketika
stetoskop ditempatkan pada daerah yang berbeda dari jantung, maka akan
terdengar 4 bunyi jantung yang bisa terdengar . respon dari gelombang
bunyi dari bunyi jantung termasuk bunyi abnormal seperti murmurs)
diciptakan oleh dorongan vibrasi dari penutupan katup, katup terbuka
secara abnormal, vibrasi pada ruang ventrikuler, ketegangan otot
jantung, dan turbuensi atau aliran darah abnormal yang melewati katup
atau meewati antarruang jantung.
Dasar
dari bunyi jantung adalah bunyi pertama dan bunyi kedua, biasa
disingkat sebagai S1 dan S2. S1 disebabkan oleh penutupan dari katup
mitral dan katup trikuspidalis pada fase kontraksi isovoumetrik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas BJ I yaitu:
1) Kekuatan dan kecepatan kontraksi otot ventrikel, Makin kuat dan cepat makin keras bunyinya.
2) Posisi
daun katup atrio-ventrikular pada saat sebelum kontraksi ventrikel.
Makin dekat terhadap posisi tertutup makin kecil kesempatan akselerasi
darah yang keluar dari ventrikel, dan makin pelan terdengarnya BJ I dan
sebaliknya makin lebar terbukanya katup atrioventrikuler sebelum
kontraksi, makin keras BJ I, karena akselerasi darah dan gerakan katup
lebih cepat.
3) Jarak
jantung terhadap dinding dada. Pada pasien dengan dada kurus BJ lebih
keras terdengar dibandingkan pasien gemuk dengan BJ yang terdengar lebih
lemah. Demikian juga pada pasien emfisema pulmonum BJ terdengar lebih
lemah. Bunyi jantung I yang mengeras dapat terjadi pada stenosisis
mitral. S2 disebabkan karena pentupan katup aorta dan katup pomonal pada
fase relaksasi isovolumetrik. Terjadinya split S2 merupakan keadaan
fisiologi karena penutupan katup aorta lebih dahulu dibandingkan katup
pulmonalis. Split tidak terjadi pada durasi yang tetap. Split s2
tergantung pada pernapasan, postur tubuh, dan kondisi patologis
tertentu. Bunyi jantung 3 (S3), ketika didengar, terdengar lebih jelas
pada pada saat pengisian ventrikel. Bunyi ini normal pada bayi, tapi
ketika didengarr pada orang dewasa, sering dihubungkan dengan dilasi
ventrikel seperti ditemukan pada kegagalan ventrikel. Bunyi jantung 4
(S4), terdengar, karena vibrasi dari dinding ventrikel selama kontraksi
atrium. Bunyi ini biasanya dihubungkan dengan penegangan ventrikel, dan
dan oleh karena itu bunyi ini terdengar pada pasien hipertropi
ventrikel, miokardi iskemia, atau pada orang tua. Selain dari bunyi
keempat jantung tersebut, yaitu bunyi lainnya seperti bunyi murmurs juga
dapat didengar. Bising (desir) jantung (cardiac murmur) ialah bunyi
desiran yang terdengar memanjang, yang timbul akibat vibrasi darah
turbulen yang abnormal.
Ø Bunyi Jantung Abnormal
1. Irama Derap (Gallop Rhytmh)
Istilah
irama derap digunakan untuk bunyi jantung rangkap tiga yang menyerupai
derap lari seekor kuda. Irama derap disebabkan adanya satu atau lebih
bunyi ekstra. Penting untuk membedakan apakah bunyi ekstra terjadi pada
saat sistole atau diastole. Irama derap protodiastolik terdiri atas
bunyi jantung I, II, III. Irama derap presistolik terdiri atas bunyi
jantung IV, I, II. Bila terdiri atas bunyi jantung III dan IV disebut
irama derap sumasi. Irama derap pada neonatus menunjukkan adanya gagal
jantung, juga ditemukan pada miokarditis mitral.
2. Opening Snap
Ada
dua jenis yakni yang dijumpai pada stenosis mitral dan pada stenosis
trikuspid. Opening snap katup mitral terjadi akibat pembukaan valvula
mitral yang stenotik pada saat pengisian ventrikel di awal diastole.
Opening snap katup trikuspid timbul karena pembukaan katup trikuspid
yang stenotik pada awal diastole ventrikel. Yang lebih bernilai untuk
diagnostik ialah opening snap katup mitral. Opening snap tidak terdapat
pada anak, hanya pada orang dewasa mitral.
3. Klik
Klik
ialah bunyi detakan pendek bernada tinggi. Klik ejeksi sistole dini
terdengar segera sesudah bunyi jantung I. Nadanya lebih tinggi daripada
bunyi jantung I. Klik ejeksi disebabkan oleh dilatasi aorta dan
a.pulmonal secara tibatiba. Klik ejeksi sistolik pulmonal yang terdengar
pada bagian bawah jantung terdapat pada hipertensi pulmonal, stenosis
pulmonal, dilatasi a.pulmonal sedangkan ejeksi sistolik aorta yang
terdengar pada semua permukaan jantung ditemukan pada koarktatio aorta,
stenosis aorta, insufisiensi aorta dan hipertensi sistemik. Dapat
didengar pada batas kiri sternum. Klik middiastolik dijumpai pada
prolapsus katup mitral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar