Uji Klamidia
Klamidia adalah infeksi kelamin
menular pada pria maupun wanita yang disebabkan oleh kuman Chlamydia
trachomatis. Banyak orang yang terkena kuman ini tidak mendapat
gejala infeksinya tetapi masih dapat menularkan kumannya. Klamidia
bisa menginfeksi saluran air seni (urethra), saluran dan leher rahim
(serviks), jalur pelepasan dan dubur, tenggorokan dan mata. Gejala
bisa timbul dalam 2-14 hari setelah terkena infeksi, namun pada
keadaan tertentu dapat mengakibatkan penyakit menahun dengan gejala
yang sangat ringan tetapi bisa mengakibatkan infertilitas yang
permanen. Dengan diagnosis yang tepat dan terapi yang sesuai penyakit
ini bisa di cegah. Penentuan keberadaan kuman dalam tubuh dapat
dilakuan dengan alat UJI KLAMIDIA dari PT. Pakar Biomedika Indonesia.
Alat ini akan mendeteksi antigen yang ada di sekresi kemaluan dan
hasil ini menentukan adanya infeksi.
Petunjuk Penggunaan Alat Uji KLAMIDIA
I.Pengumpulan sampel:
A. Pada pasien wanita:
- Singkirkan mukus berlebih yang terdapat di daerah yang terinfeksi dengan menggunakan aplikator poliester steril.
- Ambil apusan disekitar daerah yang terinfeksi dengan menggunakan aplikator lain, lalu masukkan ke dalam tabung yang disediakan.
B. Pada pasien pria:
- Masukkan aplikator poliester steril ke saluran uretra lalu putar perlahan dengan tekanan yang cukup.
- Biarkan aplikator sesaat tetap di dalam saluran uretra.
- Secara perlahan keluarkan aplikator dan hindari terjadinya kontak dengan permukaan bagian luar.
- Masukkan sampel ke dalam tabung yang telah disediakan.
A. Pada pasien wanita:
- Singkirkan mukus berlebih yang terdapat di daerah yang terinfeksi dengan menggunakan aplikator poliester steril.
- Ambil apusan disekitar daerah yang terinfeksi dengan menggunakan aplikator lain, lalu masukkan ke dalam tabung yang disediakan.
B. Pada pasien pria:
- Masukkan aplikator poliester steril ke saluran uretra lalu putar perlahan dengan tekanan yang cukup.
- Biarkan aplikator sesaat tetap di dalam saluran uretra.
- Secara perlahan keluarkan aplikator dan hindari terjadinya kontak dengan permukaan bagian luar.
- Masukkan sampel ke dalam tabung yang telah disediakan.
II. Perlakuan sampel
Sampel yang telah diperoleh pada langkah I A atau I B , selanjutnya dilakukan prosedur sebagai berikut:
- Tambahkan 16 tetes (300 µL) bufer A dan inkubasi selama 2 menit pada suhu ruang. Aduk dengan cara membolak-balikkan tabung sebanyak 10 kali.
- Tambahkan 600 µL bufer B dengan cara dialirkan melalui aplikator untuk menghindari timbulnya gelembung.
- Aduk dengan cara membolak-balikkan tabung sebanyak 10 kali.
- Hilangkan sebanyak mungkin cairan dari aplikator dengan cara ditekankan ke dinding tabung bagian dalam.
- Segera gunakan sampel untuk pengujian.
Sampel yang telah diperoleh pada langkah I A atau I B , selanjutnya dilakukan prosedur sebagai berikut:
- Tambahkan 16 tetes (300 µL) bufer A dan inkubasi selama 2 menit pada suhu ruang. Aduk dengan cara membolak-balikkan tabung sebanyak 10 kali.
- Tambahkan 600 µL bufer B dengan cara dialirkan melalui aplikator untuk menghindari timbulnya gelembung.
- Aduk dengan cara membolak-balikkan tabung sebanyak 10 kali.
- Hilangkan sebanyak mungkin cairan dari aplikator dengan cara ditekankan ke dinding tabung bagian dalam.
- Segera gunakan sampel untuk pengujian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar