Kalau tidak ada buah pala di Kepulauan Banda,
mungkin Indonesia tidak akan dikenal bangsa penjajah. Karena di Maluku
ada Banda, yang kaya rempah-rempah terutama pala dan cengkih, maka
bangsa-bangsa Eropa pada abad ke- XVI pada berdatangan ke
Banda-Indonesia untuk berdagang rempah-rempah sekaligus menjajah bangsa
kita. Konon menurut cerita orang tua-tua kita di Banda, harga 1 kg biji dan bunga pala waktu itu, cukup untuk membangun sebuah rumah mewah di daratan Eropa.
Buah
Pala yang memiliki nama latin Myristica fragrans ini merupakan tumbuhan
berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Sejak masa
Romawi dulu, buah dan biji pala menjadi komoditi perdagangan yang
penting akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah. Tidak heran
pula jika dulu Belanda dan Portugis melirik Indonesia karena kekayaan
rempah-rempahnya ini. Semenjak zaman eksplorasi Eropa pala tersebar luas
di daerah tropika lain seperti Mauritius dan Karibia (Pulau Grenada).
Sudah
banyak penulisan tentang khasiat pala ini, tetapi karena khasiat dan
manfaat yang banyak, penulis menganggap perlu sebar luaskan kepada
kawan-kwan dimana saja berada tak terkecuali kompasianer. Kita biasa
menggunakan bijinya sebagai bumbu masakan. Masakan daging maupun masakan
bersantan terasa lebih harum dan lezat kalau dilengkapi dengan bijih
pala. Buahnya memiliki aroma yang harum dengan rasa agak asam,
biasanya dibuat manisan dan sirup minuman. Kebiasaan menggunakan pala
sebagai bumbu masakan atau mengkonsumsi dalam bentuk sirup dan manisan
perlu digalakkan, mengingat buah pala ini ternyata mempunyai banyak
khasiat bagi kesehatan. Kandungan kimia terkandung dapat mengatasi sulit
tidur( insomania), batuk berlendir, membantu pencernaan, menghilangkan kejang otot dll.
Pohon pala berkayu yang tingginya bisa mencapai 15-20 meter. Jika musim berbuah, pohon ini akan muncul bunga disetiap ujung ranting dan menjadi buah bergerombol berwarna hijau kekuningan. Daging buahnya tebal berwarna keputihan, buah ini berasa getir dan mengandung banyak getah. Setelah daging buah ada fuli, berupa selaput tipis berwarna merah yang menyelimuti biji pala.
Ada tiga bagian dari buah pala yang bernilai ekonomis tinggi. Pertama daging buah yang berwarna keputihan. Daging buah pala dapat diolah menjadi manisan dan sirup pala yang terkenal lezat dan harum. Berikutnya adalah fuli, sebagian orang menyebutnya dengan bunga pala. fuli banyak digunakan sebagai bumbu masakan atau diekstrak sarinya menjadi bahan baku kosmetika dan parfum. Terakhir Bagian biji yang berwarna kecoklatan, pada bagian ini paling banyak dimanfaatkan. Dihaluskan menjadi beragam bumbu masak , parfum, kosmetik, minyak atsiri, bahan pengawet dll
Berdasarkan hasil riset para ahli buah pala mengandung senyawa-senyawa kimia yang bermanfaat untuk kesehatan.
Kulit dan daging buah pala misalnya, terkandung minyak atsiri dan zat samak. Sedangkan fuli atau bunga pala mengandung minyak atsiri, zat samak dan zat pati. Sedangkan dari bijinya sangat tinggi kandungan minyak atsiri, saponin, miristisin, elemisi, enzim lipase, pektin, lemonena dan asam oleanolat.
Hampir semua bagian buah pala mengandung senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan, diantaranya dapat membantu mengobati masuk angin, susah tidur( insomnia),memperlancar pencernaan dan meningkatkan selera makan, karminatif (memperlancar buang angin), antiemetik (mengatasi rasa mual mau muntah), nyeri haid, rematik dll.
Gangguan susah tidur yang dialami keluarga-keluarga di Ambon khususnya para ibu yang stress saat terjadi konflik horizontal banyak tertolong oleh pala, ada yang rajin minum jus/sirup pala dan ada yang membuat ramuan biji pala. Ramuannya adalah 1 sendok teh biji pala, 1 gelas susu segar, 1 sdt madu, dan ½ sdt gula batu. Rebus susu sampai mendidih, angkat dan campur dengan pala, madu dan gula batu. Aduk, saring dan minum selagi hangat.
Kata orang biji pala juga dapat menghilangkan Nyeri Haid. Dengan ramuan ½
sdt pala halus, 2 cm kunyit, 6 butir ketumbar, 1 buah cengkeh dan satu
gelas air. Campur semua bahan dan rebus dengan api kecil sampai airnya
tinggal setengah. Saring dan minum selagi hangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar