Tumbuh Kembang Anak
Kutipan dari Konfusius di atas dapat dijadikan gambaran bagi beberapa
ibu yang sangat menantikan dan mendukung tumbuh kembang anak-anaknya,
tapi belum sepenuhnya tahu atau mengerti apa yang harus diperhatikan dan
bagaimana memahaminya. Dengan mempelajari perubahan-perubahan biologis
dan psikologis yang terjadi pada usia awal si kecil, ibu akan lebih tahu
tentang apa yang harus diperhatikan dari proses tumbuh kembangnya,
seiring bertambahnya usia si kecil. Kita sebagai orang tua akan memiliki
rasa percaya diri yang lebih ketika si kecil bisa melakukan hal-hal
sesuai tahapan tumbuh kembang. Dan kita akan mampu memilih makanan,
mainan, dan kegiatan yang tepat untuk mendukung tumbuh kembang si kecil.
Apa yang dimaksud dengan tahapan tumbuh kembang?
Tahapan
tumbuh kembang, atau developmental milestone adalah titik panduan bagi
kita untuk memahami sudah sudah sampai tahap mana si kecil berada, dan
apakah ia sudah mengalami kemajuan belajar yang semestinya. Tahapan
tumbuh kembang dapat dijadikan referensi yang relevan karena di
usia-usia awal kehidupan seseorang pada umumnya gen dan nutrisi akan
membentuk tulang, otot, dan organ lainnya dalam pola yang teratur dan
terprediksi. Pertumbuhan yang terprediksi ini akan menentukan apa yang
bisa dan belum bisa dilakukan oleh seorang bayi atau anak kecil pada
jenjang waktu tertentu. Selain itu, sistem saraf juga mengalami
perkembangan pesat, yang mempengaruhi perubahan perilaku secara
signifikan di usia 2 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Perubahan-perubahan
ini menghasilan perbedaan kemampuan berpikir, kemampuan motorik dan
kemampuan sosial/emosional yang dapat diamati. Hampir semua bayi dan
anak kecil pada umumnya mengikuti tahapan perkembangan yang sama.
Perbedaan dapat terjadi bila dipengaruhi oleh kejadian atau lingkungan yang tidak biasa.
Anak
yang lebih tua memiliki tahapan perkembangan psikologis dan perilaku
yang bervariasi. Hal ini karena perkembangan syaraf terus terjadi dan
pada rentang waktu ini perubahan atau kejadian kecil pun dapat memiliki
efek yang besar dalam perilaku anak tersebut. Setelah usia 6 tahun
tahapan tumbuh kembang atau developmental milestone tidak lagi
relevan karena tiap anak akan memasuki kegiatan atau lingkungan
masing-masing yang sangat bervariasi. Perubahan fungsional yang
signifikan pada otak akan terjadi pada masa pubertas dan menjelang
remaja, tapi waktu dan efeknya terhadap perilaku anak akan sangat
bervariasi.
Pola
perilaku anak dapat dilihat dari banyak aspek, tapi para orang tua,
para peneliti dan para dokter anak umumnya setuju untuk mengelompokkan
perilaku anak ke dalam tiga kategori:
Perkembangan Berpikir/Berbahasa mengacu pada kemampuan menyerap informasi seperti kemampuan memperhatikan, mengingat, dan mengelompokkan, serta penggunaan bahasa untuk berkomunikasi dan memahami dunia sekitarnya
Perkembangan Fisik/Motorik/Sensorik termasuk
perubahan pada sistem otot dan saraf yang memungkinkan anak untuk
melakukan berbagai gerak anggota tubuh, berinteraksi dengan benda
disekitarnya, memonitor suara dan informasi visual
Perkembangan Emosional/Sosial
berhubungan dengan kemampuan pribadi anak yang memungkinkan ia
berinteraksi dengan orang lain dan untuk mengalami serta menunjukkan
emosi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar