PIAGET (PERKEMBANGAN KOGNITIF)
Meliputi kemampuan intelegensi, kemampuan
berpersepsi dan kemampuan mengakses
informasi, berfikir logika, memecahkan
masalah kompleks menjadi simple dan
memahami ide yang abstrak menjadi
konkrit, bagaimana menimbulkan prestasi
dengan kemampuan yang dimiliki anak.
a. Tahap sensori – motor ( 0 – 2 tahun)
Prilaku anak banyak melibatkan motorik, belum terjadi kegiatan mental
yang bersifat simbolis (berfikir). Sekitar usia 18 – 24 bulan anak mulai
bisa melakukan operations, awal kemampuan berfikir.
b. Tahap pra operasional ( 2 – 7 tahun)
v Tahap pra konseptual (2 – 4 tahun) anak melihat dunia hanya dalam hubungan dengan dirinya, pola pikir egosentris.
Pola berfikir ada dua yaitu : transduktif ; anak mendasarkan
kesimpulannya pada suatu peristiwa tertentu (ayam bertelur jadi semua
binatang bertelur) atau karena ciri – ciri objek tertentu (truk dan
mobil sama karena punya roda empat). Pola penalaran sinkretik terjadi
bila anak mulai selalu mengubah – ubah kriteria klasifikasinya. Misal
mula – mula ia mengelompokan truk, sedan dan bus sendiri – sendiri, tapi
kemudia mengelompokan mereka berdasarkan warnanya, lalu berdasarkan
besar – kecilnya dst.
v Tahap intuitif ( 4 – 7 tahun)
Pola fikir berdasar intuitif, penalaran masih kaku, terpusat pada bagian
bagian terentu dari objek dan semata –mata didasarkan atas penampakan
objek
c. Tahap operasional konkrit ( 7 – 12 tahun)
Konversi menunjukan anak mampu menawar satu objek yang diubah
bagaimanapun bentuknya, bila tidak ditambah atau dikurangi maka
volumenya tetap.
Seriasi menunjukan anak mampu mengklasifikasikan objek menurut berbagai
macam cirinya seperti : tinggi, besar, kecil, warna, bentuk dst.
d. Tahap operasional – formal (mulai usia 12 tahun)
Anak dapat melakukan representasi simbolis tanpa menghadapi objek –
objek yang ia fikirkan. Pola fikir menjadi lebih fleksibel melihat
persoalan dari berbagai sudut yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar