Kamis, 10 Januari 2013

Penyembuhan Patah Tulang


Cara Terapi Pengobatan Dan Penyembuhan Patah Tulang

Setiap orang ingin memiliki tulang yang kuat agar terhindari dari berbagai masalah atau penyakit. Mengalami patah tulang sekali saja bisa membuat seseorang menderita. Fraktur atau patah tulang mengacu pada setiap jenis tulang, dan kadang-kadang tulang rawan. Tidak semua patah tulang disebabkan oleh trauma atatu kecelakaan, seperti pasien dengan osteoporosis mungkin memiliki tulang lemah sehingga dapat patah dengan tekanan minimum.
Tulang terdiri dari jaringan aktif yang terus dihancurkan dan diganti secara dinamis. Mineral memainkan peran kunci dalam proses ini, terutama dalam 30 tahun pertama kehidupan. Diet yang baik, terutama saat tumbuh kembang merupakan suatu keharusan.
Tindakan lain yang bisa menjaga agar tulang tetap kuat ialah olahraga. Tulang bisa beradaptasi dengan tekanan yang mengenai tulang setiap hari. Sehingga jika berolahraga secara rutin dan aktif secara fisik, tulang bisa menjadi lebih kuat. Jika seorang perempuan sudah berusia 30 tahun, maka tulangnya secara alamiah akan mulai menipis. Tulang yang ada akan lebih cepat daripada tulang yang baru dibuat, sehingga ia lebih lemah dan lebih rentan untuk patah.
Olahraga yang berdampak tinggi (high impact) termasuk berjalan, latihan pliometrik, melompat, lompat tali atau latihan apapun yang melibatkan kedua kakinya diangkat dari tanah pada saat bersamaan.
Peneliti mengungkapkan latihan yang dilakukan ini termasuk olahraga kardio yang bisa berfungsi membakar kalori atau lemak berlebih di tubuh dan juga membantu memperkuat tulang.
Setiap gerakan yang memberikan tekanan pada tulang belakang bagian pinggul dan tulang lainnya juga bisa membantu tulang tetap sehat dan kuat. Serta peregangan yang teratur membuat tulang tetap lentur, biasanya cukup dibutuhkan waktu 5 menit untuk melakukan peregangan.
Faktor lain yang bisa mempengaruhi ialah nutrisi atau makanan, salah satunya ialah ikan. Diketahui asam lemak omega-3 dari ikan dapat membantu mencegah kekeroposan tulang (osteoporosis). Sedangkan asam lemak omega-6 yang disebut asam arakidonat, juga dapat mencegah tapi jika dikonsumsi dalam tingkat yang tinggi.  Definisi patah tulang secara umum adalah terputusnya kontinutas tulang.
Gejala
Gejala yang umum muncul adalah rasa nyeri yang terlokalisir pada bagian yang patah dan nyeri ini akan semakin memberat apabila digerakkan, gangguan dari fungsi pergerakan di daerah yang patah tersebut, deformitas atau kelainan bentuk. Bengkak pada daerah kulit di sekitar tulang yang patah akibat dari pecahnya pembuluh darah di daerah sekitar patahan tulang.
Patah tulang pada dewasa dan anak berbeda, karena masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda yang akan berdampak pada penanganan patah tulang. Misalnya, reduksi tertutup patah tulang pada anak tidak perlu dilakukan secara agresif karena proses penyembuhan tulang anak lebih cepat dan lebih baik daripada dewasa. Selain itu, beberapa jenis patah tulang pada anak dapat sembuh/menyambung spontan, hal ini dikarenakan anak masih dalam masa pertumbuhan.
Pada orang dewasa, proses penyembuhan tulang tidak sebaik pada anak-anak, lempeng pertumbuhan juga sudah menutup, oleh karena itu penanganan patah tulang pada orang dewasa cenderung lebih agresif.
Penyembuhan tulang normal merupakan suatu proses biologis yang luar biasa karena tulang dapat sembuh tanpa bekas atau jaringan parut. Artinya tulang yang patah akan disambung dengan tulang yang baru. Berbeda dengan ligamen yang proses penyembuhannya akan digantikan dengan jaringan parut.
Berikut proses penyembuhan tulang secara normal :
• Fase awal penyembuhan dari jaringan lunak pada patah tulang, akan terjadi robekan pembuluh darah kecil di sekitar tempat cedera. Setelah terjadi pendarahan maka tubuh akan merespon dan terbentuklah bekuan darah (clot/hematoma). Hematoma di tempat patah tulang ini merupakan tempat dimana proses penyembuhan patah tulang pertama kali terjadi. Akan terjadi ledakan populasi sel-sel pembentuk tulang baru (osteogenic cells) untuk membentuk callus yang berfungsi sebagai lem untuk menjaga agar tulang yang patah tidak mudah bergerak. Pada fase ini callus yang terbentuk masih lunak dan sebagian besar mengandung cairan.
• Fase Penyambungan Tulang secara Klinis (Clinical Union)
Callus semakin lama akan semakin mengeras dan sebagian akan digantikan oleh tulang immatur/belum dewasa. Pada saat callus ini telah mengeras sehingga tidak lagi terjadi pergerakan di sekitar tulang yang patah, maka dikatakan telah memasuki fase penyambungan tulang secara klinis (Clinical Union), namun garis patah tulang masih akan terlihat. Saat fase ini pasien tidak merasakan nyeri apabila bagian yang patah digerakkan.
• Fase Konsolidasi atau Penyambungan secara Radiologis (Radiographic Union).
Saat semua tulang muda (immatur) dalam callus telah digantikan oleh tulang yang dewasa (matur) maka dikatakan telah memasuki fase Radiographic Union. Garis patah tulang tidak akan terlihat lagi.
Setelah memahami proses penyembuhan tulang secara normal, kita dapat memahami bahwa tulang yang patah, secara alami akan dapat menyambung sendiri tanpa harus dimanipulasi.
Saat pasien patah tulang datang untuk berobat, baik ke dokter maupun ke pengobatan alternatif, pasien akan mengharapkan kesembuhan dalam artian:
1. tulang yang patah dapat menyambung
2. bagian tubuh yang cedera dapat digunakan kembali/berfungsi secara normal
3. terhindar dari komplikasi.
Berikut beberapa langkah menjaga tulang agar tetap sehat antara lain:
• Ketahui faktor risiko
Karena secara alami memiliki massa tulang lebih rendah dan tulang yang lebih kecil, wanita memiliki risiko osteoporosis lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Sekitar 5-7 tahun setelah menopause, wanita bisa kehilangan hingga 20 persen dari kepadatan tulang karena penurunan hormon estrogen.
Bila telah berusia 45 tahun atau lebih tua, kurus, tinggi atau seorang perokok, maka memiliki peningkatan risiko terkena osteoporosis. Faktor risiko lain termasuk minum alkohol berlebihan, tidak berolahraga, memiliki gangguan makan, dan tidak mendapatkan kalsium yang cukup.
• Mencari tahu riwayat keluarga
Apabila salah satu orangtua memiliki riwayat osteoporosis atau pernah mengalami keretakan pada tulang pinggul, maka ceritakan kepada dokter saat berkonsultasi. Lebih dari 50 persen kasus osteoporosis adalah genetik.
• Melakukan pemeriksaan
Karena osteoporosis merupakan silent disease, maka tidak akan tahu ketika memilikinya kecuali melakukan pengujian untuk kondis tersebut, atau telah mengalami patah tulang. Jika memiliki faktor risiko, mintalah dokter melakukan pemeriksaan untuk kondisi osteopenia. Osteopenia merupakan kondisi kepadatan tulang yang rendah, dan kondisi tersebut merupakan kondisi awal sebelum osteoporosis.
• Melakukan tes kepadatan tulang pada mesin yang sama
Hasil tes kepadatan tulang bisa berbeda-beda dari mesin yang satu ke mesin yang lain, maka bila memungkinkan sebaiknya tes kepadatan tulang dilakukan di lokasi yang sama setiap kali, juga dengan mesin yang sama, untuk memastikan hasil yang sama.
• Mendapatkan cukup kalsium dan vitamin D
Tubuh kehilangan kalsium setiap hari melalui keringat dan urin dan karena itu perlu menggantinya setiap hari karena tubuh kita tidak bisa membuatnya sendiri.
Vitamin D juga penting, karena meningkatkan penyerapan kalsium tubuh. Rekomendasi para ahli orang dewasa di bawah usia 50 tahun mesti mendapatkan 1.000 mg kalsium setiap hari bersama 400-800 IU vitamin D. Apabila lebih tua dari 50 tahun, sebaiknya memenuhi asupan 1.200 mg kalsium setiap hari dengan 800-1,000 IU vitamin D. Sementara tubuh menyerap kalsium terbaik melalui makanan, namun tidak selalu mudah untuk memenuhi kalsium dan vitamin D dari diet saja.
• Fokus pada makanan yang dapat membangun kepadatan tulang
Untuk mencoba dan memenuhi tujuan gizi melalui makanan, dengan tujuan untuk 3 porsi kalsium setiap hari, termasuk sedikitnya 1 cangkir buah dan 2 cangkir sayuran. Sumber kalsium, seperti susu, yogurt, dan keju, adalah bahan makanan terbaik untuk tulang.
Selain itu, juga dapat mengonsumsi makanan yang diperkaya kalsium, sepeti jus dan sereal sarapan, sarden, salmon kaleng, almond, dan sayuran berdaun hijau.
• Perhatikan obat-obatan yang dikonsumsi
Obat-obatan tertentu meningkatkan risiko patah tulang, sehingga sebaiknya memberi tahu dokter obat apa saja yang sering dikonsumsi. Termasuk penggunaan steroid jangka panjang dan obat-obatan anti kejang. Tanyakan kepada dokter apakah obat pembangun tulang bisa membantu menahan efek merusak dari obat lain.
• Melakukan aktivitas fisik
Sebuah studi Swedia mengungkapkan bahwa wanita di atas 50 tahun yang secara rutin berpartisipasi dalam kegiatan seperti berjalan kaki dengan anjing peliharaannya mengalami patah tulang pinggul lebih sedikit dibandingkan wanita yang kurang aktif. Setiap gerakan yang memberi tekanan pada tulang belakang bagian pinggul, dan tulang lainnya dapat membantu tetap sehat dan kuat.
• Peregangan agar tetap lentur
Setiap kali merasa kaku, butuh waktu sekitar 5 menit untuk melakukan peregangan.
• Melakukan olahraga secara rutin
Olahraga dengan tingkat ringan hingga sedang sesering mungkin. Para ahli merekomendasikan melakukan kegiatan aerobik 4 hari seminggu, ditambah pelatihan ringan selama 15-20 menit setiap hari.
Ada tiga proses penyembuhan patah tulang yang tidak normal akibat tidak ditangani sama sekali atau ditangani oleh orang yang tidak kompeten:
• Malunion: patah tulang dapat sembuh sesuai waktu yang diperkirakan/normal namun posisinya tidak seperti awal/tidak sesuai posisi anatomis, sehingga menyebabkan kelainan bentuk tulang
• Delayed union: patah tulang pada akhirnya akan sembuh namun membutuhkan waktu lebih lama daripada waktu penyembuhan normal
• Pseudoarthrosis: patah tulang gagal sembuh/menyambung dan akan disertai pembentukan jaringan fibrosa atau false joint, artinya bagian yang patah tidak akan berfungsi dengan normal seperti sebelum sakit.
Komplikasi yang lebih buruk dan mengancam jiwa bisa terjadi apabila pasien menderita patah tulang terbuka (ada hubungan antara tulang dengan lingkungan luar). Kasus patah tulang terbuka merupakan kasus gawat darurat yang harus ditangani secepatnya di meja operasi karena adanya resiko infeksi yang sangat besar. Infeksi ini apabila tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan kematian. Jelas bahwa untuk kasus patah tulang terbuka, pengobatan alternatif tidak memiliki kompetensi.
Untuk membantu penyembuhan patah tulang yang harus diperhatikan adalah konsumsi kalsium dan vitamin D. Kalsium merupakan mineral pembentuk massa tulang sedangkan vitamin D merupakan hormon pengatur pembentukan tulang.
Sumber kalsium yang baik antara lain: Hewani: produk susu (susu, keju, yoghurt) Nabati: produk kedelai, kacang-kacangan (almond, pistachio, hazelnut, wijen), rumput laut dan brokoli, asupan sebanyak 1000-1300 mg kalsium/hari. Panduan porsinya: 1 gelas susu sapi (250ml) = 250-300 mg, 1 mangkok yoghurt (200gr) = 300 mg100 gr, keju cheddar = 750 mg (tinggi lemak jenuh).
Sumber vitamin D: Ikan lele, salmon, mackerel, sarden, tuna, belut (eel), minyak ikan, telur ayam dan hati sapi. Dengan asupan sebanyak 5 – 15 microgram (ug) atau 200 – 600 IU (international unit)/ hari. Panduan porsinya: 85 gr ikan lele = 425 IU, 100 gr salmon yang dimasak = 360 IU, 1 telur ayam (60gr) = 20 IU, 100 gr hati sapi yang dimasak = 15 IU.
Sebaiknya konsumsi vitamin D tidak melebihi 4000 IU/hari karena bisa menyebabkan keracunan.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan adalah makanan dan minuman yang dapat menghambat penyerapan kalsium dan vitamin D seperti: minuman berkola, kafeine, merokok dan alkohol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar