Sabtu, 12 Januari 2013

Hiperkalemia

  Pengertian Hiperkalemia
Hiperkalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum lebih atau sama dengan 5,5 mEq/L terjadi karena peningkatan masukan kalium, penurunan ekskresi urine terhadap kalium, atau gerakan kalium keluar dari sel-sel. Hiperkalemia akut adalah keadaan gawat medik yang perlu segera dikenali dan ditangani untuk menghindari disritmia dan henti jantung yang fatal.
Biasanya konsentrasi kalium yang tinggi adalah lebih berbahaya daripada konsentrasi kalium yang rendah. Konsentrasi kalium darah yang lebih dari 5.5 mEq/L akan mempengaruhi sistem konduksi listrik jantung. Bila konsentrasi yang tinggi ini terus berlanjut, irama jantung menjadi tidak normal dan jantung akan berhenti berdenyut. 
Penyebab Hiperkalemia
Hiperkalemia biasanya terjadi jika ginjal tidak mengeluarkan kalium deng`n baik.
Mungkin penyebab paling sering dari hiperkalemia adalah penggunaan obat yang menghalangi pembuangan kalium oleh ginjal, seperti triamterene, spironolactone dan ACE inhibitor.
Hiperkalemia juga dapat disebabkan oleh penyakit Addison, dimana kelenjar adrenal tidak dapat menghasilkan hormon yang merangsang pembuangan kalium oleh ginjal dalam jumlah cukup. Penyakit Addison dan penderita AIDS yang mengalami kelainan kelenjar adrenal semakin sering menyebabkan hiperkalemia.
Gagal ginjal komplit maupun sebagian, bisa menyebabkan hiperkalemia berat.
Karena itu orang-orang dengan fungsi ginjal yang buruk biasanya harus menghindari makanan yang kaya akan kalium.
Hiperkalemia dapat juga dapat terjadi akibat sejumlah besar kalium secara tiba-tiba dilepaskan dari cadangannnya di dalam sel.
Hal ini bisa terjadi bila:
- sejumlah besar jaringan otot hancur (seperti yang terjadi pada cedera tergilas)
- terjadi luka bakar hebat
- overdosis kokain.
Banyaknya kalium yang masuk ke dalam aliran darah bisa melampaui kemampuan ginjal untuk membuang kalium dan menyebabkan hiperkalemia yang bisa berakibat fatal.
Tanda dan Gejala
a. Neuromuskular
·         Kelemahan otot yang tidak begitu terlihat biasanya merupakan tanda awal .
·         Kelemahan otot yang berjalan naik dan berkembang kearah paralisis flaksid pada tungkai bawah, dan akhirnya pada badan dan lengan ( berat )
·         Parestesia pada wajah, lidah, kaki, dan tangan
b. Saluran cerna
·         Mual, kolik usus, diare
c. Ginjal
·         Oliguria yang berlanjut menjadi anuria
d. Kardiovaskular
·         Disritmia jantung, bradikardia, blok jantung komplit, fibrilasi ventrikel atau henti jantung.
·         Perubahan EKG (selalu terjadi jika  K+ serum= 7-8 mEq/L)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar