Sabtu, 12 Januari 2013

CARA PEMERIKSAAN PADA BAYI

CARA PEMERIKSAAN PADA BAYI DAN ANAK

  • sama dengan pada orang dewasa
    • inspeksi (pemeriksaan lihat)
    • palpasi (pemeriksaan raba)
    • perkusi (pemeriksaan ketok)
    • auskultasi (pemeriksaan dengar)
    pada abdomen: pemeriksaan auskultasi didahulukan (supaya tidak mengganggu pemeriksaan akibat palpasi
  • bayi/ anak dibaringkan pada meja pemeriksaan dengan posisi kepala sebelah kiri dokter (pemeriksa di kanan pasien)
  • posisi pasien yang nyaman
  • dokter cuci tangan sebelum pemeriksaan (sesudah selesai cuci tangan lagi) – utk membuktikan bahwa dokter bersih
  • sebaiknya pemeriksaan dilakukan:
    • tidak berulang pada bagian tubuh yang sama
    • tidak didahului dengan alat-alat spt tenggorok, mulut, telinga, tekanan darah, suhu
  • bila pasien tidak mau berbaring, periksa dalam gendongan/ pangkuan dulu, atau dalam posisi duduk/ berdiri à kemudian dibaringkan
 
 

Inspeksi

  • Inspeksi umum: dilihat anak secara umum apa ada perubahan
    (kesan: keadaan umum pasien)
  • Inspeksi lokal: pemeriksaan setempat
    Dilihat perubahan sampai sekecil-kecilnya
     

Palpasi

  • Meraba dengan telapak tangan dan jari-jari tangan
  • Ditentukan bentuk, besar, tepi, permukaan dan konsistensi organ:
    • Bsr dinyatakan dg satuan t’tentu mis bola pingpong, telur ayam, biji rambutan dsb
    • Permukaan: licin/ benjol-benjol
    • Konsistensi: lunak, keras, kenyal, kistik, fluktuasi
    • Tepi: tajam, tumpul
    • Bebas/ melekat
  • Palpasi abdomen dilakukan dengan:
    • Fleksi sendi pinggul dan lutut
    • Abdomen diraba dengan telapak tangan mendatar dan jari-jari II – III – IV rapat
    • Bila ada bag yang sakit, dimulai dari bagian yang tidak sakit
    • Dengan 2 tangan untuk mengetahui adanya cairan atau “ballotement”
       

Perkusi: dada – abdomen – kepala

  • Untuk mengetahui perbedaan suara ketuk à ditentukan batas suatu organ: paru, jantung, hati atau mengetahui batas-batas massa abnormal dalam rongga abdomen
  • Cara langsung: dengan jari II/ III (jarang)
  • Cara tidak langsung:
    Jari II atau III diletakkan lurus di bagian tubuh sebagai landasan ketuk
  • Diketuk pada phalange bagian distal proximal kuku dengan jari II/ III tangan kanan yang membengkok
  • Suara perkusi:
    • Sonor (suara paru normal)
    • Pekak (pada perkusi otot)
    • Timpani (perkusi abdomen bagian lambung)
    • Redup (di antara sonor dan pekak)
    • Hiper sonor (antara sonor dan timpani)
  • Ketukan tidak terlalu keras (fibrasi dan resonansi)
 

Auskultasi

  •  
  • Alat stetoskop
    • Pediatrik (neonatus dan anak)
    • Diameter membran 3 – 3.5 cm
    • Diameter mangkok 3 cm
 
 
  • Nada rendah pada
    • Bising presistolik
          mid diastolik
    • Bising jantung I, II, III, IV
  • Nada tinggi pada
    • Bising sistolik
    • Friksi pericard

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar