Minggu, 11 November 2012

penanganan syok

LATAR BELAKANG

Syok merupakan salah satu kejadian kegawatdaruratan dengan angka insiden yang tinggi bahkan sering menyebabkan kematian akibat keterlambatan dan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam menangani kejadian syok ini, yang berakibat pada kesalahan penanganan. Menyikapi hal tersebut, dewasa ini setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian dalam penanganan kejadian syok. Bahkan di era mendatang keahlian ini akan menjadi kebutuhan setiap orang sebagai pengetahuan universal.



DEFENISI SYOK


Syok adalah suatu keadaan yang gawat, dimana sistem peredaran darah (sirkulasi) gagal menyalurkan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi ke organ vital (otak, jantung dan paru-paru).


KLASIFIKASI SYOK


Berdasarkan etiologinya, syok dibagi menjadi :
  1. Syok hipovolemik.
Syok hipovolemik adalah syok yang diakibatkan oleh kehilangan volume intravaskuler secara akut dan massif. Hal ini bisa diakibatkan oleh kehilangan darah, plasma, cairan tubuh ataupun elektrolit. Keadaan ini bias terjadi pada luka bakar, perdarahan dalam ataupun luar, diare berat dan lain-lain.
  1. Syok Kardiogenik.
Syok kardiogenik adalah syok yang diakibatkan oleh kelainan pada jantung, misalnya pada aritmia, infark miokardium, kelainan katup ataupun akibat obat-obat myocardial depressant.
  1. Syok Obstruktif.
Syok obstruktif adalah syok yang diakibatkan oleh gangguan pengisian pada ventrikel kanan maupun kiri yang dalam keadaan berat bias menyebabkan penurunan Cardiaac Output. Hal ini bias terjadi pada obstruksi vena cava, emboli pulmonal, pneumotoraks, gangguan pada pericardium (misalnya : tamponade jantung) ataupun berupa atrial myxoma.
  1. Syok Distributif.
Syok distributive adalah syok yang diakibatkan oleh adanya gangguan pada distribusi volume sirkulasi, baik karena perubahan resistensi pembuluh darah ataupun akibat perubahan permeabilitasnya. Hal ini bias terjadi pada keadaan sepsis, anafilaktik ataupun neurogenik.


DIAGNOSIS SYOK
Berikut ini ada empat tanda syok yang paling penting :
  1. Hipotensi terjadi akibat dari berkurangnnya curah jantung. Dikatakan hipotensi jika tekanan darah systole dibawah 80 mmHg atau tekanan nadi dibawah 20 mmHg.
  2. Takikardi terjadi akibat dari refleks simpatis terhadap keadaan hipotensi. Pada orang dewasa frekuensi nadi 60-100 kali/menit, jadi dikatakan takikardi jika frekuensi nadi diatas 100 kali/menit. Pada anak-anak dikatakan takikardi jika di atas 120 kali/menit.
  3. Takipnu terjadi akibat usaha tubuh untuk mengkompensasi hipoksia pada keadaan syok. Pernapasan di katakana takipneu, jika frekuensinya di atas 24 kali/menit.
  4. Penurunan kesadaran terjadi akibat aliran darah ke saraf pusat tidak memadai. Penurunan kesadaran ini bisa berupa kebingungan, letargia, agitasi dan koma.

Berikut ini beberapa gejala-gejala syok, baik yang bersifat subyektif ataupun objektif :
Gejala Obyektif
  1. Pernapasan cepat & dangkal
  2. Nadi capat dan lemah
  3. Akral pucat, dingin & lembab
  4. Sianosis : bibir, kuku, lidah & cuping hidung
  5. Pandangan hampa & pupil melebar
Gejala Subyektif
  1. Mual dan mungkin muntah
  2. Rasa haus
  3. Badan lemah
  4. Kepala terasa pusing

Gejala khusus syok sesuai penyebabnya, antara lain :
  1. Syok Hipovolemik : pasien menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, tanda dan gejala perdarahan internal ataupun eksternal.
  2. Syok Kardiogenik : biasanya ada keluhan nyeri dada, tanda-tanda edema paru ataupun kematian mendadak.
  3. Syok Obstruktif : gejalanya sulit dibedakan dengan syok kardiogenik, namun dari riwayat penyakit pasien, syok ini bisa didiagnosa.
  4. Syok distributive : pada awalnya pasien ada demam, riwayat penyakit infeksi sebelumnya, riwayat alergi makanan, obat-obatan, dll. Bisa juga didapatkan urtikaria dan angioedema serta bronkospasme (terutama pada syok anafilaktik).




PENANGANAN

Penanganan Awal :
  1. segera bawa penderita ketempat teduh dan aman
  2. Tenangkan dan yakinkan penderita bahwa dia akan ditangani dengan baik
  3. Tidurkan penderita, dengan posisi terlentang, tungkai ditinggikan 20-30 cm(± 30°).
  4. Longgarkan pakaian penderita dan jangan diberikan makanan dan minuman.
  5. Kontrol ABC
  6. Segera rujuk ke fasilitas kesehatan.


Penanganan lanjut :

1. Syok Hipovolemik :
  • Pulihkan status volume
  • Koreksi gangguan elektrolit
  • Tangani penyebab

2. Syok kardiogenik
  • Perbaiki fungsi jantung (Dopamin)

3. Syok Obstruktif
- Lakukan penanganan syok secara umum.
- Penanganan sesuai dengan penyebab :
- Tamponade à Pericardiosintesis
- Emboli paru à Trombokinase
- Atrial Myxoma, Pneumotoraks à Operasi

4. Syok Distributif
  • - Dopamin, epinefrin, Antibiotik(sesuai penyebab), Kortikosteroid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar