Minggu, 11 November 2012

mengatasi sembelit

Sulit buang air besar atau biasa dikenal dengan istilah sembelit disebut juga konstipasi, sembelit bisa terjadi pada siapa saja baik orang dewasa maupun bayi dan anak-anak.
Sebelum kita memutuskan seorang bayi sembelit atau tidak sebaiknya kita tahu frekuensi normal BAB pada bayi.  Bayi memiliki frekuensi BAB sebanyak 4 – 10 kali sehari, bahkan bila bayi mendapat ASI eksklusif dia bisa BAB 12 – 15 kali dalam sehari. Namun bayi juga bisa BAB 2 – 7 hari sekali. Yang perlu diperhatikan orang tua adalah apakah fesesnya keras dan bayi mengalami kesulitan ketika BAB.
Bayi BAB berulang kali dalam sehari karena enzim dalam pencernaannya belum bekerja sempurna tapi seiring dengan pertambahan usianya maka BABnya akan berangsur-angsur normal. Yang terpenting orang tua harus memperhatikan konsistensi BABnya.
Ciri bayi atau anak yang mengalami gangguan buang air besar :
  • Sering kesakitan saat BAB (obstipasi).
  • Buang air besar tidak tiap hari bahkan 2 – 7 hari sekali.
  • Kotoran bulat kecil hitam seperti kotoran kambing, keras, warna hitam, hijau dan bau tajam. sering buang angin, berak di celana.
  • Sering kembung, sering buang angin dan bau tajam.
  • Sering nyeri perut, tidur malam nungging karena rasa tidak nyaman pada perut

Beberapa penyebab sulit BAB pada bayi dan anak :
  • Pemberian susu formula yang terlalu kental.
  • Kurang minum
  • Kurang serat
  • Gangguan pencernaan akibat hypersensitive terhadap makanan
Cara mengatasi sembelit pada bayi dan anak :
  • Tambahkan air pada takaran susu formula.
  • Pastikan bayi mendapat asupan air yang mencukupi kebutuhannya. Bayi membutuhkan 0,1 – 0,4 liter air / 10 kg berat badan sehari. Berikan air secara berkala bukan sekaligus. Contoh : berat bayi 20 kg, maka konsumsi air yang dibutuhkan dalam sehari adalah 20 kg : 10 kg = 2 x 0.4 liter = 0,8 liter
  • Bayi usia 4 bulan sudah dapat diberikan jus buah encer. Jangan lupa tambahkan sayur pada makanan pendamping ASI.
  •  Bantu bayi berolahraga dengan cara menekuk lutut bayi kea rah perut dengan lembut sebanyak beberap akali dalam sehari.
  • Mandikan bayi dengan air hangat
  • Oleskan BABy oil disekitar daerah dubur bayi.
Konsultasi dengan dokter diperlukan bila :
  • Tidak ada perubahan ketika sudah mengubah pola makan
  • Bayi atau anak tampak sangat kesakitan,
  • Keluar darah di feses (tinja)
  • Terjadi robekan di daerah anus karena tekanan yang kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar