Senin, 19 November 2012

cacar air

Hampir setiap orang pernah mengalami cacar air. Penyakit ini memang tidak pandang bulu, sebab dapat menyerang semua ras, segala umur, laki-laki atau perempuan, baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Orang kulit putih, hitam dan coklat dapat terkena. Anak-anak, remaja, orang dewasa, semuanya dapat terkena cacar air.

Namun, pada umumnya penyakit ini lebih banyak menyerang anak-anak usia 2-8 tahun. Cacar air bawaan (kongenital) dapat terjadi pada bayi dalam kandungan ibu yang terserang cacar air. Infeksi cacar air pada bayi yang baru lahir dari seorang ibu yang sehat, jarang terjadi.


Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus herpes varicella-zoster dan merupakan penyakit menular. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan kontak tidak langsung. Kontak langsung dapat terjadi melalui cairan pernafasan dan kontak langsung dengan kulit penderita. Ruam pada kulit yang mulai merekah dan pecah sangat menular.

Kontak tidak langsung terjadi melalui udara. Menghirup udara yang mengandung kuman virus herpes varicella-zoster dapat menyebabkan seseorang terserang cacar air.

Cacar air dapat membahayakan dan menimbulkan kematian pada penderita kanker dan orang yang mengalami defisiensi sistem imun (penurunan fungsi sistem imunitas/kekebalan tubuh). Turunnya fungsi sistem imunitas tubuh tersebut menyebabkan tubuh tidak mempunyai kekebalan dan sistem ketahanan untuk melawan serangan virus penyebab cacar, sehingga kondisi penderita melemah yang pada akhirnya dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal.

Pada anak yang diberi beberapa jenis obat yang berefek pada menurunnya sistem imunitas tubuh, cacar dapat menyebabkan kematian, sebab tubuh tidak mempunyai sistem pertahanan untuk menghancurkan virus penyebab cacar. Penyakit ini juga membahayakan seorang ibu dan bayi yang dikandungnya.

Hampir semua kita pernah menderita cacar air. Penyakit yang sangat menular ini, cukup membuat penderitanya sengsara. Mulai dari demam, sakit kepala, nyeri otot dan persendian, sampai benjol seperti lepuh di kulit dan mukosa (misalnya mulut).

Penyakit ini dapat mengenai siapa saja. Tetapi umumnya mengenai penderita usia di bawah 15 tahun. Paling sering antara umur 5 sampai 9 tahun.

Di Indonesia, vaksinasi cacar air belum terlalu lazim dilakukan. Vaksinasi biasanya diberikan pada anak umur 12 sampai 15 bulan. Untuk memperkuat kekebalan, vaksinasi hendaknya diulang di usia 4 sampai 6 tahun. Vaksinasi efektif mencegah 70%-80% kasus ringan, dan 95% kasus sedang berat.

Gejala-Gejala Cacar Air

  1. Cacar air disebabkan oleh virus varisela zoster. Virus ini pada awalnya masuk ke dalam sistem pernapasan dan berkembang pada saluran napas bagian atas. Setelah itu, virus akan menuju kelenjar limfe dan memperbanyak diri di tempat ini. Sekitar 4-6 hari kemudian, virus akan menyebar ke limpa, hati, dan bagian tubuh lainnya.
  2. Selang seminggu, virus akan menyebar lagi ke seluruh tubuh lewat aliran darah, termasuk ke kulit dan menimbulkan benjolan kulit berisi cairan (vesikel). Virus juga akan masuk kembali ke sistem pernapasan dan melalui sistem ini menular ke orang lain.
  3. Beberapa hari kemudian, virus akan dibersihkan dari tubuh oleh sistem kekebalan tubuh. Penderita akan sehat kembali. Setelah itu, dia akan mempunyai kekebalan terhadap virus. Itulah sebabnya kebanyakan orang hanya menderita cacar air sekali seumur hidup.
  4. Tetapi pada beberapa orang lainnya, virus tidak hilang sama sekali. Virus tetap ada dalam tubuh, yaitu dalam keadaan "bertapa" (dorman) di dalam serabut saraf dekat sum-sum tulang belakang. Suatu saat, virus yang bertapa ini dapat aktif kembali, menimbulkan penyakit yang disebut herpes zoster. Penyakit ini ditandai oleh rasa kesemutan, gatal, dan nyeri yang diikuti oleh timbulnya benjolan merah dan lepuh. Dibandingkan cacar air, herpes zoster lebih sulit diobati.
  5. Gejala cacar air biasanya diawali oleh benjolan kecil berwarna merah dalam jumlah banyak. Kemudian menjadi benjolan yang berisi cairan bening. Selanjutnya, benjolan akan kempes dan akan terbentuk semacam kerak jaringan (krusta).
  6. Benjolan pada awalnya banyak tumbuh di dada, punggung, atau wajah. Kemudian akan menjalar ke bagian tubuh lainnya seperti kepala, mulut, hidung, telinga, dan daerah genital.
  7. Gejala lain yang timbul antara lain adalah demam, nyeri tenggorok, nyeri perut, sakit kepala. Gejala ini biasanya muncul sebelum timbul gejala kulit.
  8. Cacar air sangat menular. Awal penularan terjadi 2 hari sebelum munculnya gejala kulit. Penularan akan berakhir ketika benjolan kulit sudah mengalami perkerakan.
  9. Munculnya ruam-ruam di kulit. Cacar air ditandai dengan bintik-bintik merah berupa gelembung berisi gelembung cairan bening yang muncul setelah 24 jam terinfeksi virus herpes varicella-zoster. Bintik-bintik merah yang muncul di kulit penderita disebut dengan ruam. Ruam tersebut biasanya menimbulkan rasa gatal. Bekas ruam yang ditimbulkan itu pada umumnya akan hilang, tetapi ruam yang terkena infeksi dan merusak lapisan kulit biasanya membekas di kulit. Ruam yang terinfeksi akan bernanah. Lalu akan timbul lepuh kemerahan di punggung dan kepala, yang mudah pecah. Pecahnya ruam, menyebabkan cairan keluar dan terbentuklah keropeng. Ruam menyebar ke muka dan jarang ke tungkai dan lengan. Lepuh akan berlanjut 3-4 hari. Kadang-kadang dijumpai ulkus (luka) pada membran mukosa mulut, alat genital dan mata. Gatalnya ruam menyebabkan penderita menggaruknya yang menyebabkan infeksi, keropeng dan menimbulkan infeksi baru.
  10. Demam, kepala terasa agak sakit dan tidak enak badan
  11. Suhu badan meningkat
  12. Nafsu makan menghilang
  13. Dalam kondisi parah, ruam-ruam dapat muncul di wajah dan anggota gerak, tangan, lengan, kaki dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar