FIBROADENOMA
DEFINISI FIBROADENOMA
- Menurut Sarwono (2005:485) penyakit fibroadenoma adalah penyakit wanita muda dengan frekuensi yang paling tinggi pada wanita yang berumur 20 – 25 tahun. Sedangkan menurut Hacker (2001:487) fibroadenoma terdiri atas jaringan ikat fibrosa dan kelenjar, fibroadenoma ini adalah tumor benigna yang paling lazim ditemukan pada payudara wanita.
GAMBARAN KLINIS
- Secara klinik tumor ini memiliki batas yang jelas, dapat timbul soliter atau multipel, mudah digerakkan, berbentuk licin atau lobulated, sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya, dan tidak berubah-ubah besarnya dengan siklus haid. Puting susu tidak memperlihatkan ada perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan.
- Fibroadenoma biasanya berdiameter 1 – 5 cm dan biasanya di buang bila diameternya mencapai 2 sampai 4 cm, meskipun kadang-kadang terjadi bentuk raksasa sampai berdiameter 15 cm (Hacker, 2001:487). Tampilan pada wanita muda biasanya terdapat massa yang teraba sedangkan pada wanita yang lebih tua ditemukan kepadatan mamografis (lihat gambar A) atau klasifikasi mamografis. Pertumbuhan tumor dirangsang oleh kehamilan, dan regresi terjadi pasca menopause (seringkali dengan klasifikasi) (Kumar dkk, 2007:231).
ETIOLOGI
- Menurut Wilson dalam buku Christoper-Davis yang dikutip Sarwono (2005:485), ada hubungan antara kadar hormon wanita dalam darah dan penyakit ini, karena dapat timbul pada binatang percobaan dengan pemberian hormon estrogen. Sedangkan menurut Kumar dkk (2007:231) beberapa fibroadenoma mungkin disebabkan hiperplasia fokal dari stroma lobular. Sebagai contoh, hampir separuh wanita yang menerima cyclosporin A setelah transplantasi ginjal mengidap fibroadenoma.
DIAGNOSA
- Pada awalnya penegakan diagnosa tehadap fibroadenoma mammae ini adalah dilakukan pemeriksaan fisik, kemudian akan dilakukan mammogram (x-ray pada mammae) atau ultrasound pada mammae apabila diperlukan, yang paling pasti dan tepat dalam diagnosa terhadap fibroadenoma mammae ini adalah penggunaan sample biopsy.
- Pada pemeriksaan fisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada dengan palpasi pada daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui apakah mobil atau tidak, kenyal atau keras, dll. Mamografi digunakan untuk membantu diagnosis, mamografi sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70 tahun, sedangkan pada wanita usia muda tidak digunakan mamografi, sebagai gantinya digunakan ultrasound, hal ini karena fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan mamografi (Syarif Alhadrami, 2007).
TERAPI
- Tumor ini membutuhkan eksisi pembedahan dengan anestesi lokal untuk diagnosis yang pasti dan pengobatan (Hacker, 2001:487).
DETEKSI DINI
- Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), sangat penting di anjurkan kepada masyarakat karena hampir 86% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita sendiri (Saryono &; Pramitasari, 2009:20). Menurut Benson &; Pernoll (2009:474) wanita yang melakukan SADARI sesuai anjuran akan menemukan penyakit payudara lebih dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar