LATAR
BELAKANG
Syok
merupakan salah satu kejadian kegawatdaruratan dengan angka insiden
yang tinggi bahkan sering menyebabkan kematian akibat keterlambatan
dan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam menangani kejadian syok
ini, yang berakibat pada kesalahan penanganan. Menyikapi hal
tersebut, dewasa ini setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian
dalam penanganan kejadian syok. Bahkan
di era mendatang keahlian ini akan menjadi kebutuhan setiap orang
sebagai pengetahuan universal.
DEFENISI SYOK
Syok adalah suatu keadaan yang
gawat, dimana sistem peredaran darah (sirkulasi) gagal menyalurkan
darah yang mengandung oksigen dan nutrisi ke organ vital (otak,
jantung dan paru-paru).
KLASIFIKASI SYOK
Berdasarkan etiologinya, syok
dibagi menjadi :
- Syok hipovolemik.
Syok
hipovolemik adalah syok yang diakibatkan oleh kehilangan volume
intravaskuler secara akut dan massif. Hal ini bisa diakibatkan oleh
kehilangan darah, plasma, cairan tubuh ataupun elektrolit. Keadaan
ini bias terjadi pada luka bakar, perdarahan dalam ataupun luar,
diare berat dan lain-lain.
- Syok Kardiogenik.
Syok kardiogenik adalah syok
yang diakibatkan oleh kelainan pada jantung, misalnya pada aritmia,
infark miokardium, kelainan katup ataupun akibat obat-obat myocardial
depressant.
- Syok Obstruktif.
Syok obstruktif adalah syok yang
diakibatkan oleh gangguan pengisian pada ventrikel kanan maupun kiri
yang dalam keadaan berat bias menyebabkan penurunan Cardiaac Output.
Hal ini bias terjadi pada obstruksi vena cava, emboli pulmonal,
pneumotoraks, gangguan pada pericardium (misalnya : tamponade
jantung) ataupun berupa atrial myxoma.
- Syok Distributif.
Syok distributive adalah syok
yang diakibatkan oleh adanya gangguan pada distribusi volume
sirkulasi, baik karena perubahan resistensi pembuluh darah ataupun
akibat perubahan permeabilitasnya. Hal ini bias terjadi pada keadaan
sepsis, anafilaktik ataupun neurogenik.
DIAGNOSIS SYOK
Berikut ini ada empat tanda syok
yang paling penting :
- Hipotensi terjadi akibat dari berkurangnnya curah jantung. Dikatakan hipotensi jika tekanan darah systole dibawah 80 mmHg atau tekanan nadi dibawah 20 mmHg.
- Takikardi terjadi akibat dari refleks simpatis terhadap keadaan hipotensi. Pada orang dewasa frekuensi nadi 60-100 kali/menit, jadi dikatakan takikardi jika frekuensi nadi diatas 100 kali/menit. Pada anak-anak dikatakan takikardi jika di atas 120 kali/menit.
- Takipnu terjadi akibat usaha tubuh untuk mengkompensasi hipoksia pada keadaan syok. Pernapasan di katakana takipneu, jika frekuensinya di atas 24 kali/menit.
- Penurunan kesadaran terjadi akibat aliran darah ke saraf pusat tidak memadai. Penurunan kesadaran ini bisa berupa kebingungan, letargia, agitasi dan koma.
Berikut
ini beberapa gejala-gejala syok, baik yang bersifat subyektif ataupun
objektif :
Gejala
Obyektif
- Pernapasan cepat & dangkal
- Nadi capat dan lemah
- Akral pucat, dingin & lembab
- Sianosis : bibir, kuku, lidah & cuping hidung
- Pandangan hampa & pupil melebar
Gejala
Subyektif
- Mual dan mungkin muntah
- Rasa haus
- Badan lemah
- Kepala terasa pusing
Gejala
khusus syok sesuai penyebabnya, antara lain :
- Syok Hipovolemik : pasien menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, tanda dan gejala perdarahan internal ataupun eksternal.
- Syok Kardiogenik : biasanya ada keluhan nyeri dada, tanda-tanda edema paru ataupun kematian mendadak.
- Syok Obstruktif : gejalanya sulit dibedakan dengan syok kardiogenik, namun dari riwayat penyakit pasien, syok ini bisa didiagnosa.
- Syok distributive : pada awalnya pasien ada demam, riwayat penyakit infeksi sebelumnya, riwayat alergi makanan, obat-obatan, dll. Bisa juga didapatkan urtikaria dan angioedema serta bronkospasme (terutama pada syok anafilaktik).
PENANGANAN
Penanganan
Awal :
- segera bawa penderita ketempat teduh dan aman
- Tenangkan dan yakinkan penderita bahwa dia akan ditangani dengan baik
- Tidurkan penderita, dengan posisi terlentang, tungkai ditinggikan 20-30 cm(± 30°).
- Longgarkan pakaian penderita dan jangan diberikan makanan dan minuman.
- Kontrol ABC
- Segera rujuk ke fasilitas kesehatan.
Penanganan lanjut :
1. Syok Hipovolemik :
- Pulihkan status volume
- Koreksi gangguan elektrolit
- Tangani penyebab
2.
Syok kardiogenik
- Perbaiki fungsi jantung (Dopamin)
3.
Syok Obstruktif
- Lakukan penanganan syok secara
umum.
- Penanganan sesuai dengan
penyebab :
-
Tamponade à
Pericardiosintesis
-
Emboli paru à
Trombokinase
-
Atrial Myxoma, Pneumotoraks à
Operasi
4.
Syok Distributif
- - Dopamin, epinefrin, Antibiotik(sesuai penyebab), Kortikosteroid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar